" target=" blank">

 

Thursday, December 22, 2011

Sikap Seorang dalam pergaulan

0 comments
MERATAPMU | Jauhkan aku dari manusia yang tidak mau menyatakan kebenaran, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain." Harapan ini disampaikan Khalil Gibran dalam sebuah karyanya. Ia menampilkan tiga sikap manusia yang ingin dijauhinya. Tiga sikap tersebut menjadi fenomena tersendiri yang diamati Khalil Gibran di masa hidupnya. Dan tiga sikap tersebut ternyata masih mengiringi langkah manusia masa kini.

Simaklah di sekitar kita. Banyak kebenaran yang terjadi di tengah-tengah kita akhirnya hanya menjadi sesuatu yang tersembunyi dan tidak terungkap. Kebenaran yang tidak dinyatakan ini membuat orang menjadi berprasangka dan saat sebuah keputusan diambil berdasarkan prasangka, maka hasilnya tentu saja dapat meleset dan jauh dari kebenaran yang sesungguhnya.

Karena itu, makna sebuah kebenaran sangat penting sehingga dapat meluruskan berbagai hal yang masih simpang siur ataupun belum jelas. Selain itu, kebenaran yang tersimpan dapat pula menjadikan seseorang atupun sebuah institusi menjadi korban fitnah. Sebab orang yang mengetahui hal sebenarnya tidak mau menyatakan kebenaran yang diketahuinya. Demikianlah, Khalil Gibran merasakan orang yang tidak mau menyatakan kebenaran ini sebagai orang yang diharapkannya jauh dari kehidupannya.

Begitu juga dengan orang-orang yang bersikap baik tapi berniat buruk,masih terlihat dimana-mana. Umumnya mereka akan disukai banyak orang yang bersimpati dengan sikap baik yang ditampilkannya. Padahal, seperti musang berbulu domba, orang sedemikian ini memanfaatkan pesona kebaikan dan kelembutan yang ditunjukkannya untuk memberi kesan dirinya sebagai orang baik-baik. Sama seperti Musang yang suka memangsa Ayam, saat ia berbulu Domba, orang menjadi terpengaruh dengan lembutnya bulu Domba dan tidak mengusir atau menghindarinya. Dan ketika ayam sudah masuk perangkap sang Musang, maka tidak ada lagi kesempatan untuk menyelamatkan dirinya.

Orang yang bersikap baik tapi berniat buruk, sama juga seperti orang yang munafik. Ia mempersiapkan dirinya sebagai orang yang baik namun di hatinya sudah tersimpan niat licik. Ia mendekati seseorang dan memberikan perhatiannya, tapi ada sesuatu yang tengah dirancangnya untuk menjerumuskan orang tersebut ke lembah penderitaan. Ia juga bisa saja menjadi seseorang yang berpura-pura dekat bahkan sayang dengan seseorang, namun ternyata hanya mau mengambil keuntungan atas kedekatan tersebut yang tidak disadari korbannya.

Kemunafikan ini banyak terlihat di tengah-tengah kita. Sama seperti orang yang demi atasannya yang baru, sanggup meniadakan semua kebaikan atasannya sebelumnya, semata demi mencari muka ataupun perhatian khusus dari pimpinannya yang baru.

Dan yang terakhir sikap orang yang ingin dijauhi Khalil Gibran adalah orang-orang yang bangga mendapatkan penghargaan tapi dengan jalan menunjukkan kesalahan orang lain. Orang seperti ini selalu berupaya terlihat menonjol dengan gaya suara yang vokal dan mulai berkicau membahas satu demi satu kekurangan orang lain. Setiap waktunya diisi dengan rencana-rencana membuka aib seseorang. Ia seperti Harimau yang siap menerkam mangsanya atas orang-orang yang dapat dijadikannya sebagai batu injakan menuju tangga teratas.

Bahkan orang seperti ini dengan sengaja memberikan waktunya secara khusus menyelidiki seseorang yang ingin dijatuhkannya, semata agar dirinya terlihat sebagai orang yang pintar dan tidak seburuk orang yang kekurangannya disebutkannya itu. Ia berupaya membuat dirinya popular dengan semua upayanya mendiskreditkan orang lain. Dengan cara itu pula ia mengejar popularitas dan penghargaan dari orang-orang yang terkadang memang disiapkannya untuk menyisihkan orang yang disebutkannya kekurangannya itu.

SIKAP BAIK
Dari ketiga sikap yang ingin dijauhi Khalil Gibran ini, mungkin salah satunya masih kita lakukan dalam gaya kehidupan keseharian kita. Apakah menjadi orang yang tidak mau tahu dengan membiarkan kebenaran itu tenggelam dan tidak diketahui orang. Atau membuat kebenaran itu menjadi samar dan membingungkan, sehingga orang melakukan keputusan yang salah. Atau pula, bersikap munafik dengan menyembunyikan perasaannya dan menipu orang dengan cara-cara baik yang sengaja ditonjolkan. Atau dapat pula kita adalah orang yang bangga dengan penghargaan yang diterimanya akibat menjatuhkan orang lain.

Tentu saja, isyarat yang disampaikan dalam ketiga hal ini adalah hal-hal yang sepatutnya kita hindari dan kita tiadakan dalam sikap hidup kita. Gaya kehidupan yang lebih baik tentu saja kebalikan dari ketiga hal tersebut. Namun, hal ini ternyata tidak serta merta dapat kita ubah dalam kehidupan kita. Karena, banyak hal yang melatarbelakangi sikap kita. Apalagi, terutama hal-hal yang bersifat psikologis dan kejiwaan yang memang membutuhkan terapi khusus untuk menghilangkannya.

Apapun itu, yang penting adalah kekuatan niat kita untuk menjadi orang yang berani menyatakan kebenaran, mau bersikap baik dan berniat baik serta menjadi orang yang meraih penghargaan dengan kinerja dan prestasi yang berhasil kita lakukan. Dengan demikian, kita akan mampu menjadi orang yang menjadi kesukaan bagi orang lain dan masyarakat kita.Apa yang dikatakan Khalil Gibran adalah peringatan bagi kita untuk memilih sikap hidup yang terbaik. Semoga!

0 comments:

Post a Comment

 
News PERGAULAN. COM © 2011 Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net Counter Powered by  Counter4me.com
seo keywords